Adat Aceh di telan bumi

Aceh sangat kaya dengan budaya dan adat istiadat. Adat istiadat termasuk kedalam budaya suatu daerah yang harus di jaga. Bahkan Adat-istiadat dibeberapa daerah di Indonesia di hubungkan dengan kepercayaan, aliran agama, mistisme, dan campuran. Adat merupakan peninggalan Indatu atau nenek moyang yang berupa aturan, lisan, upacara, kearifan lokal atau non benda. Sebuah Pepatah dalam bahasa Aceh "matee aneuk meupat jirat gadoh adat Hana Pat tamita" artinya kalo anak mati dapat kita lihat kuburannya atau batu nisannya tetapi kalau hilang adat tidak ada peninggalan atau tandanya. Begitulah kira-kira maknanya.  sehingga tak heran jika Aceh di kenal sebagai daerah yang beradat dan beragama Islam yang sangat kental. Di era globalisasi ini membuat sebagian adat Aceh seolah olah di telan bumi. Permainan anak-anak seperti permainan tradisional contohnya jingkhe, permainan arakate ,petpet nyeut sudah di gantikan dengan game online. Bukan hanya itu saja sebagian adat lainnya seperti memasangkan kain merah dan putih di atas penahan atap dan Peusijuk rumoeh sebagian orang telah meninggalkannya dengan berfirasat hal tersebut budaya kuno bahkan munculnya aliran-aliran baru yang mengatakan adat istiadat tersebut bid'ah dan hukumnya haram. Keberagaman budaya Aceh terus menerus akan lenyap bak di telan bumi. Kebudayaan Aceh perlu di jaga dan di lestarikan oleh generasi muda Aceh saat ini.Meskipun dunia telah modern adat istiadat dan budaya jangan pernah di tinggalkan bahkan kita memanfaatkan fasilitas tersebut untuk mengenalkan budaya Aceh ke dunia luar.Budaya Aceh mulai di kenal dunia setelah UNESCO menetapkan tarian Saman sebagai warisan kebudayaan dunia. Rasa keberagaman budaya dan adat istiadat perlu di jaga bersama agar tidak punah .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pekerjaan sosial koreksional

Objek wisata Islami Aceh

nonton Film series netflix online tanpa bayar